- 15 Agu, 2025
- Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
- comments off
Kurikulum OBE Jadi Haluan Utama, Fapet Unsoed Perkuat Strategi Lulusan Berdaya Saing Global
fapet.unsoed.ac.id – Dalam upaya terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) untuk Program Sarjana (Undergraduate) pada Jum’at, 15 Agustus 2025 di Ruang A. 306 Fapet Unsoed.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Sc.Agr. Ir. Suyadi, M.S, IPU., ASEAN Eng, akademisi dan pakar pendidikan tinggi dari Universitas Brawijaya, yang telah berpengalaman dalam implementasi kurikulum berbasis capaian pembelajaran. FGD menjadi forum strategis untuk menyatukan persepsi seluruh unsur civitas akademika dalam memastikan kurikulum benar-benar menjadi kompas utama proses pembelajaran di Fapet Unsoed.
Acara dibuka oleh Dekan Fapet Unsoed, Ir. Novie Andri Setianto, S.Pt, M.Sc, Ph.D, IPU., ASEAN Eng, yang dalam sambutannya menekankan bahwa kualitas lulusan sangat bergantung pada kejelasan dan konsistensi penerapan kurikulum.

“Kurikulum adalah peta jalan yang mengarahkan kita pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam era perubahan cepat seperti saat ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan pola lama. Proses pembelajaran harus adaptif, relevan, dan visioner, sehingga mahasiswa tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap memimpin perubahan. OBE adalah pendekatan yang memastikan setiap aktivitas pembelajaran benar-benar bermuara pada capaian yang terukur dan bermanfaat bagi masa depan lulusan,” ungkapnya.
Beliau juga mengajak seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama memegang komitmen terhadap kurikulum, mengawal penerapannya di setiap mata kuliah, serta menjadikan hasil pembelajaran sebagai tolok ukur keberhasilan.

Dalam paparannya, Prof. Suyadi menjelaskan bahwa Outcome-Based Education bukan sekadar tren, tetapi paradigma pembelajaran yang menempatkan capaian pembelajaran (learning outcomes) sebagai pusat perancangan dan pelaksanaan pendidikan. Ia memaparkan lima dasar kesepakatan yang menjadi fondasi penerapan kurikulum OBE:
- Kurikulum adalah haluan proses pembelajaran, sehingga setiap materi, metode, dan evaluasi harus selaras dengannya.
- Kurikulum wajib dipahami oleh seluruh civitas akademika, dari pimpinan hingga dosen dan tenaga pendukung.
- Seluruh proses pembelajaran wajib berorientasi pada kurikulum, tidak ada kegiatan yang keluar dari jalur yang telah disepakati.
- Selama proses pembelajaran, capaian pembelajaran harus diukur secara konsisten, untuk memastikan kesesuaian hasil dengan target yang telah ditetapkan.
- Daya saing lulusan harus selalu menjadi pertimbangan utama, sehingga kurikulum perlu dievaluasi secara berkala agar selaras dengan perkembangan industri dan tuntutan global.
“OBE memastikan lulusan kita tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kompetensi nyata yang dapat diaplikasikan di dunia kerja. Ini berarti, setiap elemen pembelajaran harus diarahkan untuk membentuk keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan,” jelas Prof. Suyadi.
Beliau menambahkan, penerapan OBE di Fapet Unsoed akan menjadi langkah strategis dalam memperkuat reputasi fakultas sebagai institusi yang melahirkan lulusan unggul dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional
