Pengembangan Protein Pakan Berkelanjutan Antar Prof. Efka ke Puncak Akademik

# # #

Pengembangan Protein Pakan Berkelanjutan Antar Prof. Efka ke Puncak Akademik

fapet.unsoed.ac.id – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali meneguhkan komitmennya dalam penguatan mutu akademik dengan mengukuhkan tiga guru besar pada Selasa, 16 Desember 2025, bertempat di Gedung Graha Widyatama Rubijanto Misman. Salah satu guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Efka Aris Rimbawanto, M.P., IPU, sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Nutrisi Ternak pada Fakultas Peternakan Unsoed.

Pengukuhan tersebut menjadi tonggak penting perjalanan akademik Prof. Efka, yang dikenal konsisten mengembangkan keilmuan nutrisi ternak ruminansia. Ia merupakan putra dari Eddy Soeparjiono H, lahir di Surakarta, dan menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Purwokerto. Pendidikan formalnya dimulai dari SD Kristen 1 Purwokerto, dilanjutkan ke SMP Bruderan Purwokerto, dan SMAN 1 Purwokerto. Pendidikan Strata 1 (S1) diselesaikannya pada tahun 1986.

 

Karier akademik Prof. Efka berkembang seiring pengabdiannya sebagai dosen di Fakultas Peternakan Unsoed. Ia kemudian melanjutkan pendidikan Magister (S2) di Universitas Padjadjaran, lulus pada tahun 1997, dan menyelesaikan Program Doktor (S3) di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015 dengan fokus keilmuan nutrisi ternak ruminansia.

Dekan Fapet Unsoed, Ir. Novie Andri Setianto, S.Pt, M.Sc, Ph.D, IPU.,ASEAN Eng menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Pengukuhan ini dinilai mencerminkan integritas, ketekunan, serta kontribusi ilmiah Prof. Efka dalam memperkuat kualitas akademik Fakultas Peternakan. Capaian ini diharapkan semakin memperkokoh peran beliau dalam pengembangan sains nutrisi ternak yang berkelanjutan, sekaligus menjadi inspirasi bagi civitas akademika.

Dalam orasi ilmiah pengukuhannya yang berjudul “Pengembangan Sumber Protein Pakan Berkelanjutan untuk Ruminansia”, Prof. Efka menegaskan peran strategis ternak ruminansia—seperti sapi, kerbau, dan kambing—dalam mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani berkualitas tinggi, terutama daging dan susu. Keunggulan ruminansia, menurutnya, terletak pada kemampuan memanfaatkan bahan pakan berserat tinggi yang tidak dapat dikonsumsi manusia, sehingga berkontribusi terhadap efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.

Ia menjelaskan bahwa susu kerap dijadikan standar biologis kualitas protein karena memiliki komposisi asam amino esensial yang lengkap dan tingkat kecernaan yang tinggi. Demikian pula, protein daging ruminansia berperan penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan manusia. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas ternak harus berjalan seiring dengan prinsip keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, Prof. Efka menguraikan pentingnya pemahaman terhadap anatomi dan fisiologi sistem pencernaan ruminansia, yang memiliki empat kompartemen lambung—rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Rumen dan retikulum berfungsi sebagai ruang fermentasi utama yang dihuni konsorsium mikroba, seperti bakteri, protozoa, fungi anaerob, dan archaea metanogen. Mikroorganisme tersebut berperan sentral dalam memfermentasi pakan menjadi asam lemak volatil (VFA) sebagai sumber energi utama, serta membentuk protein mikroba berkualitas tinggi bagi ternak.

Dalam konteks riset, Prof. Efka menekankan bahwa pengembangan sumber protein pakan berkelanjutan menjadi isu strategis untuk menekan ketergantungan pada bahan pakan impor, menurunkan biaya produksi, dan meminimalkan dampak lingkungan. Pemanfaatan limbah agroindustri, biomassa mikroba, leguminosa lokal, hingga teknologi proteksi protein menjadi pendekatan penting untuk meningkatkan efisiensi nutrisi sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan.

Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menegaskan bahwa pendidikan bermutu merupakan salah satu agenda prioritas nasional untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter. Menurutnya, pendidikan tinggi berkualitas menjadi kekuatan utama dalam menjawab tantangan strategis bangsa secara berkelanjutan.

“Universitas Jenderal Soedirman, dengan pola ilmiah pokok pengembangan sumber daya perdesaan berkelanjutan dan kearifan lokal, memaknai agenda prioritas nasional tersebut sebagai sarana untuk berkontribusi secara konkret bagi pembangunan bangsa,” ujar Rektor.

Rektor juga menegaskan bahwa perguruan tinggi harus berdampak nyata dan berperan sebagai katalisator pembangunan nasional. Dalam konteks tersebut, Unsoed berkomitmen memampukan desa melalui penguatan potensi lokal agar tumbuh menjadi desa yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera.

“Unsoed meyakini pembangunan nasional yang strategis akan semakin terealisasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berfokus pada penguatan masyarakat dan wilayah perdesaan,” pungkasnya. #salamcintadariujungkandang #unsoed1963 #merdekamajumendunia

  • Share

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman