- 28 Nov, 2025
- Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
- comments off
Fapet Unsoed Perkuat Kurikulum OBE, Respons Perubahan Cepat Industri Peternakan
fapet.unaoed.ac.id – Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) terus memantapkan langkah transformasi akademiknya dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyelarasan dan Finalisasi Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) serta Penyusunan RPS Berbasis OBE, Kamis (27/11/2025) di Aula Lantai 3 Fapet Unsoed.
Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memastikan kurikulum Fapet Unsoed tetap relevan dengan kebutuhan industri peternakan yang tengah mengalami perubahan pesat, khususnya pada sektor industri pakan ternak yang kini bergerak menuju integrasi vertikal, efisiensi rantai pasok, dan kompetisi berbasis teknologi.

FGD menghadirkan pakar akademik dan praktisi industri, di antaranya:
- Dr. Ir. Samahudin, M.Sc, Ph.D, IPU, ASEAN Eng, APEC Eng
- Dr. Ir. Budi Guntoro, S.Pt, M.Sc, Ph.D, IPU, ASEAN Eng
- A Bagus Pekik, ASEAN Eng (PT Haida Agriculture)
- Tevi Melviana, S.Pt, IPU, ASEAN Eng (New Hope Indonesia)
Para narasumber memberikan pandangan terkini mengenai kebutuhan kompetensi lulusan di tengah dinamika industri protein hewani. Salah satu sorotan adalah kondisi industri pakan nasional 2025–2028 yang ditandai oleh biaya logistik tinggi, konsumsi protein hewani yang stagnan, pertumbuhan pasar yang sensitif terhadap ekonomi, serta dominasi industri unggas yang terus bergerak menuju struktur oligopoli terintegrasi.
Realitas ini menuntut lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memahami efisiensi nutrisi, supply chain pakan, manajemen integrasi broiler, pemanfaatan teknologi feedmill, hingga analisis pasar protein hewani.

Dekan Fapet Unsoed, Ir. Novie Andri Setianto, S.Pt, M.Sc, Ph.D, IPU, ASEAN Eng, menegaskan bahwa penyelarasan kurikulum ini merupakan upaya sistematis untuk memastikan lulusan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Paradigma OBE menempatkan capaian pembelajaran sebagai pusat proses akademik. Penyelarasan kurikulum hari ini adalah langkah penting agar kompetensi lulusan benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri, perkembangan teknologi, dan perubahan kondisi global,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kontribusi para narasumber yang membawa perspektif langsung dari dunia usaha, terutama ketika industri peternakan—khususnya sektor pakan—mengalami transformasi signifikan selama lima tahun terakhir.
Ketua panitia, Dr. Ir. Titin Widiyastuti, S.Pt, M.P, IPM, menjelaskan bahwa dokumen kurikulum yang disusun telah mengikuti prinsip OBE, namun tetap membutuhkan validasi ahli agar sejalan dengan kebutuhan industri masa depan.

Dalam diskusi, beberapa isu kunci yang disorot antara lain:
- penyelarasan profil lulusan dengan kompetensi industri terkini,
- pemetaan capaian pembelajaran berbasis kebutuhan nyata dunia kerja,
- penguatan RPS yang terukur, aplikatif, dan responsif,
- hingga integrasi studi kasus industri pakan, layer, broiler, dan supply chain nasional.
Diskusi berlangsung aktif sejak pagi hingga sore, menunjukkan besarnya komitmen civitas akademika dalam memperkuat kurikulum Fapet Unsoed.
Industri peternakan Indonesia tengah bergerak dalam ekosistem baru:
- integrasi breeding–feed–farm–processing,
- pergeseran permintaan broiler dan layer,
- kompetisi pabrik pakan yang semakin ketat,
- hingga tuntutan efisiensi produksi dan penguasaan teknologi.
Melalui FGD ini, Fapet Unsoed menegaskan posisinya sebagai institusi yang tidak hanya mengikuti arus perubahan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk meningkatkan daya saing SDM peternakan Indonesia.
