Inovasi Pakan dari BSF Antar Mahasiswa Fapet Unsoed Torehkan Prestasi Nasional

# # #

Inovasi Pakan dari BSF Antar Mahasiswa Fapet Unsoed Torehkan Prestasi Nasional

fapet.unsoed.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed). Tim mahasiswa berhasil meraih Juara 2 pada subtema Lingkungan dalam Ajang Karya Sains dan Riset Mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-K Universitas Tidar pada 13 September 2025.

Kompetisi mengusung tema besar “Akselerasi Inovasi Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).” Ajang tersebut memperlombakan lima subtema, yaitu Teknologi dan Sains Terapan, Ekonomi Kreatif, Kesehatan dan Keamanan Pangan, Lingkungan, serta Sosial dan Budaya.

Tim yang beranggotakan Wahyu Wulan Utami, Della Narinda Putri, dan Agiztha Puspa Kirana, dengan bimbingan Dr. Tri Rachmanto Prihambodo, S.Pt., M.Si, mengusung inovasi bertajuk “Inovasi Pakan Ramah Lingkungan melalui BSF dari Biokonversi Feses Ayam Petelur.”

Ide ini lahir dari keprihatinan terhadap limbah feses ayam petelur yang seringkali menjadi sumber pencemaran lingkungan. Melalui pendekatan biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF), limbah tersebut diolah menjadi pakan kaya protein yang bermanfaat bagi ternak, seperti ayam dan ikan.

Menurut tim, BSF dipilih karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengurai limbah organik sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomis. Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan peternak pada pakan sintetis dan menekan jejak karbon industri peternakan.

“Melalui penelitian ini, kami ingin membuktikan bahwa feses ayam bukanlah masalah, melainkan sumber daya yang dapat dioptimalkan,” ujar Wahyu Wulan Utami.

Kompetisi yang diikuti oleh 10 tim finalis dari berbagai universitas ternama, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Tidar, berlangsung ketat dan penuh inspirasi. Finalis berasal dari beragam latar belakang fakultas, mulai dari MIPA, Pertanian, hingga Ilmu Kesehatan, sehingga memperkaya sudut pandang dan gagasan yang ditampilkan.

ketua tim Fapet Unsoed, Wahyu Wulan Utami mengatakan, tantangan terbesar adalah membuktikan bahwa biokonversi feses ayam dengan BSF dapat berjalan efisien serta menghasilkan pakan dengan kualitas tinggi.

“Kami ingin membuktikan bahwa limbah peternakan, khususnya feses ayam, bukanlah masalah tetapi peluang. Melalui biokonversi dengan BSF, limbah dapat berubah menjadi pakan yang bermanfaat. Kami berharap inovasi ini bisa menjadi solusi nyata bagi peternakan di Indonesia, sekaligus menginspirasi mahasiswa lain untuk berani berinovasi demi lingkungan yang lebih baik,” tuturnya.

Keberhasilan mahasiswa Fapet Unsoed ini mendapat apresiasi dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, M.P., IPU, ASEAN Eng.

“Bersyukur dan bangga, di tengah kesibukan kuliah dan praktikum yang sangat padat, mahasiswa tetap dapat berprestasi. Terima kasih untuk semangatnya,” ungkap Agustinah.

Ia menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi bukti dedikasi mahasiswa Fapet Unsoed dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan solusi nyata bagi masyarakat. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa kita tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan peternak. Semoga semangat ini terus menular kepada mahasiswa lain,” tambahnya.

Bagi tim Fapet Unsoed, juara ini merupakan awal dari langkah panjang. Mereka berharap riset ini dapat terus dikembangkan hingga aplikatif di lapangan, sehingga memberi manfaat bagi industri peternakan sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang berlandaskan prinsip keberlanjutan.

#fapetjaya#unsoed1963#unsoedmerdekamajumendunia

  • Share

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman