Kuliah Umum dan Penandatanganan Kontrak Kerja Sama: Fapet UNSOED Perkuat Sinergi dengan Industri Peternakan

# # #

Kuliah Umum dan Penandatanganan Kontrak Kerja Sama: Fapet UNSOED Perkuat Sinergi dengan Industri Peternakan

fapet.unsoed.ac.idPurwokerto, 19 September 2025 Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet UNSOED) melakukan penandatangan kerja sama dan Kuliah Umum dengan tema pengembangan peternakan modern sekaligus memperkuat kerja sama dengan dunia industri. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Konferensi Gedung B Fapet UNSOED dan diikuti oleh 251 mahasiswa program Sarjana (S1) dan Magister (S2).

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fapet UNSOED, Ir. Novie Andri Setianto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan akademik yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan industri.

“Kuliah umum ini bukan hanya forum akademis, tetapi juga jembatan yang menghubungkan mahasiswa dengan realitas dunia kerja. Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin membekali mahasiswa dengan wawasan praktis sekaligus memperkuat jejaring dengan mitra strategis, sehingga lulusan Fapet UNSOED siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujar Dekan.

Kehadiran Lieyo Wahyudi, S.Pt., M.P, General Manager PT. Kejora Pelita Semesta, sebagai narasumber menjadi nilai tambah tersendiri. Selain menyampaikan materi kuliah umum, beliau bersama Dekan Fapet UNSOED melakukan penandatanganan kerja sama resmi antara fakultas dengan PT. Kejora Pelita Semesta.

Kerja sama ini meliputi program magang mahasiswa, penelitian kolaboratif, pengembangan kurikulum berbasis industri, hingga peluang riset terapan untuk menjawab tantangan sektor peternakan. Penandatanganan disaksikan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, M.P., IPU., ASEAN Eng, serta Koordinator Program Studi S1, Dr. Titin Widyastuti, S.Pt., M.Si., IPM.

Dalam paparannya, narasumber Lieyo Wahyudi, S.Pt., M.P menekankan pentingnya pengelolaan ternak potong, khususnya sapi dan kerbau, sebagai komoditas utama dalam memenuhi kebutuhan protein hewani nasional. Ia memaparkan bahwa konsumsi daging sapi Indonesia masih yang terendah di kawasan Asia, yakni hanya 2,56 kilogram per kapita per tahun, jauh tertinggal dari Malaysia, Filipina, maupun Vietnam.

Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi perkembangan industri peternakan dalam negeri. Lebih lanjut, ia menjelaskan adanya aturan impor sapi yang mewajibkan setiap pengiriman lima ekor jantan disertai satu ekor betina sebagai bentuk dukungan pada upaya penguatan populasi nasional.

Selain itu, narasumber juga menyoroti regulasi perlindungan hukum terhadap pemotongan sapi betina produktif, yang dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan populasi ternak dan kemandirian daging nasional. “Kesenjangan konsumsi ini menunjukkan masih besarnya peluang pengembangan industri peternakan di Indonesia. Diperlukan strategi yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir, agar kita tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga mampu bersaing di pasar regional,” jelasnya.

Kuliah umum berlangsung interaktif. Mahasiswa aktif bertanya mengenai praktik manajemen peternakan modern, peluang karier, hingga strategi peningkatan konsumsi daging sapi nasional. Diskusi semakin hidup karena didukung oleh para dosen pengampu, salah satunya Ir. Imbang Haryoko, S.Pt., M.P., IPM selaku pengajar mata kuliah Ternak Potong.

Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, kegiatan ini menjadi bukti nyata keseriusan Fapet UNSOED dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga tanggap terhadap dinamika industri.

Dengan adanya kuliah umum dan penandatanganan kerja sama ini, Fapet UNSOED berharap dapat memperluas jejaring kemitraan dengan sektor industri serta meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian.

  • Share

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman