- 14 Agu, 2025
- Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
- comments off
Melebur, Bertumbuh, Bergerak: PKKM Fapet Unsoed Tanamkan Jiwa Kolaboratif
fapet.unsoed.ac.id – Suasana semangat dan antusiasme mahasiswa baru terasa kuat menyelimuti Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) selama dua hari pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Karakter dan Kepribadian Mahasiswa (PKKM). Kegiatan ini menjadi titik awal perkenalan mahasiswa baru dengan dunia kampus, sekaligus gerbang pembentukan karakter yang tangguh, inklusif, dan adaptif di era dinamis seperti sekarang.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu hingga Kamis, 13–14 Agustus 2025, dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Sebanyak 525 mahasiswa baru Fapet Unsod ambil bagian, terdiri dari 298 mahasiswa Program Studi S1 Peternakan dan 227 mahasiswa D3 Budidaya Ternak. Mereka terbagi ke dalam 11 ruang berisi rata-rata 48 mahasiswa per kelas, dengan pendampingan dari dosen fasilitator dan mahasiswa tutor yang terlatih.

PKKM bukan hanya rutinitas akademik tahunan. Ia adalah investasi awal untuk membentuk karakter mahasiswa, membangun kepercayaan diri, dan menanamkan nilai-nilai integritas, kerja sama, serta keberagaman. Materi disampaikan secara atraktif dan dikemas melalui pendekatan interaktif: mulai dari diskusi kelompok, pemecahan masalah, hingga permainan edukatif yang memantik kolaborasi.
Salah satu elemen yang membedakan PKKM Fapet tahun ini adalah suasana kekeluargaan yang kental, tanpa meninggalkan kedisiplinan. Setiap sesi tidak hanya menjadi tempat menerima informasi, tetapi juga ruang bertumbuh bersama.
Dalam pernyataannya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Agustinah Setyaningsih, M.P., ASEAN Eng., menyampaikan bahwa PKKM merupakan bagian penting dalam membentuk kualitas lulusan Fapet yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan sikap profesional.

“Kami memandang mahasiswa baru bukan sekadar individu yang memulai kuliah, tapi sebagai calon pemimpin masa depan. Melalui PKKM, kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki pondasi karakter yang kokoh, mampu beradaptasi, dan punya semangat untuk berkontribusi—baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. Karakter adalah ruh dari prestasi,” jelas beliau dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, Ari Dwi Nurasih, S.Si., M.Biotech, selaku fasilitator salah satu kelas PKKM, mengungkapkan bahwa pengalaman mendampingi mahasiswa baru adalah momentum yang sarat makna. Menurutnya, fasilitator bukan sekadar penyampai materi, tetapi juga menjadi sahabat pertama yang menyambut mahasiswa dalam transisi penting menuju dunia pendidikan tinggi.

“Kami ingin mereka merasa diterima, tidak takut bertanya, dan merasa nyaman berekspresi. Materi memang penting, tapi yang lebih penting adalah pengalaman batin yang mereka dapat: merasa dilihat, didengar, dan didampingi. Tahun ini saya melihat antusiasme luar biasa—mereka aktif, punya rasa ingin tahu tinggi, dan sangat terbuka dalam diskusi,” ungkap Ari dengan nada reflektif.
Salah satu peserta, Haidar Naufal Umam, mahasiswa asal Randudongkal, Pemalang, membagikan pengalamannya setelah mengikuti PKKM. Dalam wawancara dengan tim web fakultas, Haidar menyampaikan bahwa kegiatan ini mengubah cara pandangnya terhadap dunia kampus.
“Saya sempat membayangkan PKKM itu akan kaku dan membosankan, tapi ternyata seru dan membuka wawasan. Saya belajar banyak hal: tentang budaya akademik, nilai-nilai di kampus, sampai pentingnya kerja sama. Paling saya suka saat sesi diskusi kelompok—serasa langsung jadi bagian dari keluarga besar Fapet,” ujar Haidar dengan senyum lebar.
