Ujian Tertutup Doktor Ilmu Peternakan UNSOED : Rektor UNIKA WEETEBULA Angkat Strategi peternakan di Sumba Barat Daya

# # #

Ujian Tertutup Doktor Ilmu Peternakan UNSOED : Rektor UNIKA WEETEBULA Angkat Strategi peternakan di Sumba Barat Daya

fapet.unsoed.ac.id – Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali melaksanakan ujian tertutup Program Doktor Ilmu Peternakan. Kali ini, ujian berlangsung pada Jumat (4/7) pukul 14.00 WIB di Ruang Meeting Lantai 1 Gedung B Fakultas Peternakan, dengan promovendus atas nama Wilhemus Yape Kii (NIM D3021002), yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Weetebula, Nusa Tenggara Timur.

Ujian tertutup ini menjadi salah satu tahapan penting dalam proses penyelesaian studi Program Doktor Ilmu Peternakan Unsoed, yang telah mengantongi akreditasi Unggul. Disertasi yang diangkat oleh promovendus berjudul: “Karakteristik Sistem Produksi dan Strategi Pengembangan Peternakan di Sumba Barat Daya”.

Ujian dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Triana Setyawardani, S.Pt, M.P., IPU, ASEAN Eng. sebagai Ketua Sidang, didampingi oleh Dr. Ir. Agus Susanto, M.Sc.Agr., IPU, ASEAN Eng. sebagai Sekretaris. Tim promotor terdiri dari Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU, ASEAN Eng. sebagai Promotor, serta dua Co-Promotor: Prof. Ir. Juni Sumarmono, M.S., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dan Ir. Novie Andri S., S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.

Penguji internal adalah Prof. Dr. Sc.Agr. Ir. Muhamad Bata, M.S., IPU, dan Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, M.P., IPU, ASEAN Eng.

Sementara penguji eksternal berasal dari dua institusi berbeda, yakni Prof. Dr. Zainal Aznam Mohd Jelen (Malaysia) dan Dr. Ir. Gede Suarta, M.Si (Universitas Udayana)

Dalam pemaparan disertasinya, Wilhemus Yape Kii menjelaskan bahwa sistem produksi peternakan di wilayah Sumba Barat Daya masih didominasi oleh pola tradisional, dengan produktivitas yang relatif rendah akibat keterbatasan akses terhadap pakan berkualitas, bibit unggul, serta minimnya intervensi teknologi.

Ia mengemukakan strategi pengembangan yang dirancang berdasarkan pendekatan partisipatif dan potensi lokal. Strategi tersebut mencakup peningkatan kapasitas peternak, integrasi kelembagaan, serta optimalisasi kebijakan berbasis data wilayah.

“Penelitian ini berupaya memberi solusi strategis yang aplikatif, agar pengembangan peternakan tidak hanya berbasis kuantitas, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat peternak,” ujar promovendus saat mempresentasikan hasil penelitiannya.

Prof. Dr. Zainal Aznam Mohd Jelen memberikan apresiasi terhadap pendekatan kontekstual yang digunakan dalam riset ini. Ia menyoroti pentingnya validasi terhadap data sosial-ekonomi peternak yang dijadikan dasar strategi pengembangan.

“Saya melihat pendekatan Anda cukup komprehensif. Namun, bagaimana Anda menjamin keberlanjutan strategi ini dalam konteks keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran daerah?” tanya Prof. Zainal.

Wilhemus menjawab bahwa salah satu kunci keberlanjutan adalah sinergi antar-stakeholder, khususnya antara pemerintah daerah, LSM, serta lembaga pendidikan tinggi. Ia juga menekankan pentingnya penyusunan roadmap jangka panjang yang disepakati bersama.

Sementara itu, Dr. Ir. Gede Suarta, M.Si, menyoroti aspek teknis sistem produksi, terutama tentang manajemen pakan dan pengendalian penyakit ternak.

“Bagaimana sistem produksi yang Anda tawarkan dapat diadopsi oleh peternak kecil yang tidak memiliki akses teknologi dan informasi yang memadai?” ungkap Dr. Gede.

Menanggapi hal tersebut, promovendus menjelaskan bahwa pendekatan teknologi tepat guna menjadi kunci. Dalam strateginya, ia mengusulkan pendampingan berbasis kelompok tani, pelatihan langsung, serta pemanfaatan media komunikasi lokal.

Dr. Gede juga memberikan catatan pada perlunya penguatan kelembagaan lokal agar strategi yang dirancang tidak hanya berhenti pada level kebijakan, tetapi juga dapat terimplementasi di lapangan secara nyata.

Ujian berlangsung dengan lancar dan penuh dinamika akademik. Dengan ketajaman analisis, argumentasi ilmiah yang kuat, serta masukan kritis dari para penguji, promovendus dinyatakan telah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian tertutup.

Kegiatan ini sekaligus menandai satu langkah lebih dekat Wilhemus Yape Kii dalam meraih gelar Doktor Ilmu Peternakan dari Universitas Jenderal Soedirman, sekaligus menambah deretan akademisi di tanah air yang berkontribusi pada pembangunan peternakan Indonesia, khususnya kawasan timur.

  • Share

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman