- 13 Feb, 2023
- Tri Rachmanto
- comments off
Tingkatkan Capaian IKU 1, Fapet Unsoed Gali Informasi Tracer Studi Dari Alumni
fapet.unsoed.ac.id – Jum’at, 10 Februari 2023 Fakultas Peternakan kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Tracer Studi dengan mengundang Almuni dari beberapa cabang Kafapet di delapan wilayah di Jawa melalui Kafapet Unsoed.
Dekan dalam kesempatan itu menyampaikan, pentingnya tracer studi merupakan acuan dari pencapaian Indek Kinerja Utama (IKU) yang merupakan amanat dari kemendikbud sesuai kontrak kinerja antara Dekan dengan Rektor.
Subtansi penilaian dari sebuah perguruan tinggi dilihat dari seberapa besar output yang dihasilkan perguruan itu sendiri, dalam mencetak mahasiswa yang berkompeten di bidang peternakan untuk dapat membekali disaat mahasiswa lulus kuliah. Target capaian perguruan tinggi ada 8 indikator kinerja yang harus di capai, Fapet merasa urgen untuk dapat memenuhi kekurangan dari IKU 1, 2 dan 8.
IKU 1 merupakan capaian yang harus di penuhi terkait dengan terakomodirnya jejak lulusan atau alumni setelah lulus kuliah dengan kurun waktu enam bulan, satu tahun dan dua tahun. Apakah para alumni tersebut dapat mendapatkan pekerjaan di waktu diantara tiga klasifikasi tersebut, dan berapa pendapatan pertama setelah diterima bekerja. Mungkin itu cukup sulit kita dapat memonitor sedetail itu, karena kalau sudah mencapai pendapatan, baginya merupakan hal yang cukup sensitive dan pribadi.
Ketua Tim Tracer Studi Ir. Nunung Noor Hidayat, M.P, IPM menyampakan, kesulitan Fapet dan ini juga di alami pada fakultas berbeda terkait dengan data tracer studi. Banyak kendala dalam memonitor alur lulusan, dari memantau berapa lama masa tunggu lulusan, berapa pendapatan pertama kali bekerja dan berapa lulusan yang berkerja pada instansi pemerintah, Lembaga non pemerintah dan berapa besar yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan (wiraswasta).
Senada disampaikan Afduha Nurus Syamsi sebagai tim tracer menjelaskan, bahwa tim tracer sudah berupaya untuk dapat mencapai target sesuai yang ditentukan, yaitu 80% dari jumlah lulusan. “Dengan skema jemput bola melaui safari ke berbagai daerah sudah dilakukan. sebelumnya tim juga sudah mencoba dengan metode seperti costumer service, dengan menghubungi alumni Fresh Graduate satu persatu menggunakan nomor ponsel, namun kendalanya alumni yang telah lulus tidak merespon dengan baik, malah ada alumni bergegas mengganti nomor hp untuk menghindari tracking tim tracer” terangnya.
Pada sesi diskusi masukan dan saran begitu aktif, sebagian alumni dari perwakilan cabang Kafapet menyampaikan pada dasaranya siap membantu selagi memang alumni dapat mengerjakannya. Namun mayoritas alumni juga merasa kesulitan untuk dapat melacak lulusan terbaru, beda kalua kita suruh memonitor alumni lama justru lebih mudah”, kata salah satu perwakilan dari Kafapet cabang Banyumas, Ir. Herri Supriyadi, MP.
Senada dengan apa yang disampaikan Ir. Heri Supriyadi, MP, Ketua Umum Kafapet Unsoed Dr. Ir. Bambang Rijanto Japutra, M.P, yang akrab disapa BRJ mengatakan, kita memiliki jaringan kafapet di seluruh bagian Indonesia. Akan tetapi alumni yang tergabung pada organisasi Kafapet hanya sebagian kecil saja. Kita juga sudah berupaya menekankan kepada calon wisudawan pada saat pelaksanaan yudisium. Bahwa para calon wisudawan diterima menjadi anggota keluarga Kafapet Unsoed. tetapi setelah mereka wisuda, mereka menyebar tanpa ada jejaknya”, jelas BRJ.
FGD berlangsung dinamis, dari berbagai masukan dan pelaksanaan belum menemukan indikasi titik temu yang ideal, namun sedikit banyak sudah ada masukan dari alumni Kafapet Unsoed. kegiatan berakhir pada pukul 16.00 WIB dan dilanjutkan diskusi intern alumni dari 9 cabang Kafapet yang hadir pada kegiatan FGD Tracer Studi. Kegiatan Alumni tersebut membahas beberapa hal, garis besarnya lebih fokus pada strategi bagaimana untuk dapat membantu Fakultas dalam ketercapaian IKU 1 tersebut. Selain pembahasan pencapaian IKU Fakultas, alumni membahas pelaksanaan temu alumni reuni akbar tingkat nasional di tahun 2023.