TIM PPK ORMAWA UPM Mendorong Peternak Kambing Berbasis Zero Waste di Desa Melung

# # #

TIM PPK ORMAWA UPM Mendorong Peternak Kambing Berbasis Zero Waste di Desa Melung

Unit Pengabdian Masyarakat (UPM) Fakultas Peternakan telah lolos pendanaan kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Kegiatan PPK Ormawa merupakan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill dan hard skill Ormawa dengan memberdayakan masyarakat desa. PPK Ormawa dinaungi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dengan tema sanggar tani muda. UPM Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman mengusung judul yaitu “Rumah Kompos “Kampung Tani Ternak”. Wujudkan  Peternakan Kambing Berbasis Zero Waste untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan Desa Melung Kabupaten Banyumas”.

Tim UPM Fapet Unsoed diusulkan oleh 14 orang yang terdiri dari 11 orang Fakultas Peternakan, 2 orang Fakultas Pertanian, dan 1 orang Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan diketuai oleh Dyah Ayu Shintawati, dan anggotanya yaitu Jalalludin, Jefri Haryo Putra W., Hermenshah Putra D.AW.Z., Devin Bayu Rinaldi, Selviana, Farah Widya Gunawan, Yusuf Arva Nuur M., M. Dimas Pramudya, Kismo, Dwi Agustina, M. Faesal Fakih, Ivonne Restu Tria, Risma Aulia Rahma dan Dosen Pembimbing Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, MP. IPU.

Setiap rumah masyarakat Desa Melung memiliki 3-7 ekor ternak kambing. Satu bulannya dari seluruh populasi ternak kambing di Desa Melung menghasilkan 90.180 kg kotoran yang tidak diolah. Tercatat 97% kotoran tidak dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat belum menerapkan teknologi fermentasi kotoran kambing sehingga kotoran yang digunakan untuk pupuk adalah kotoran yang telah ditimbun dengan waktu tidak tertentu.

Rumah Kompos “Kampung Tani Ternak” menjadi solusi atas permasalahan yang dialami di Desa Melung. Rumah kompos merupakan tempat fermentasi berupa bangunan beratap dengan lantai plester dan dikelilingi pagar. Selain tempat fermentasi akan dibuat lahan demplot untuk pertanian dan penanaman bibit rumput pakan ternak. Kotoran ternak yang telah melalui proses fermentasi akan dihaluskan selanjutnya akan dilakukan uji mutu laboratorium, pengemasan, hingga sampai pendaftaran merek kemudian dipasarkan pada ruko dan perusahaan penyerap pupuk. Hasil produk pertanian akan dialokasikan pada pasar dan supplier sayur. Kemudian untuk produk bibit rumput Pakchong akan dikembangkan secara meluas pada lahan masyarakat sebagai pemenuhan ketersedian pakan berkualitas dan antisipasi kelangkaan pakan ternak pada musim kemarau. Komoditas ternak di Desa Melung mengarah pada sistem breeding sehingga optimalisai pemberian nutrisi pada ternak sangat diperlukan karena calon indukan dan ternak bunting membutuhkan asupan protein yang tinggi. Peningkatan produktivitas ternak kambing dapat dilakukan dengan pemberian pakan rumput berkulitas yaitu rumput Pakchong. Rumput Pakchong memiliki kandungan protein lebih tinggi dari jenis rumput lain yaitu sebesar 16,45%.

Program-program yang dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa mulai dari Kamis, 22 Juni 2023 yang menjelaskan tentang penyampaian rencana kegiatan setelah lolos pendanaan PPK Ormawa 2023. Tanggal 28 Juli 2023 dilaksanakan pembukaan yang dihadiri oleh Kepala Desa Khoerudin S.Sos dan perangkat desa, serta Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, MP. IPU selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Kegiatan lainnya berupa kelas dan pelatihan bidang pengolahan limbah dan pertanian organik pada tanggal 28-31 Juli 2023. Dyah Ayu Shintawati selaku ketua tim menyampaikan bahwa pentingnya penyampaian wawasan dan pandangan pertanian terhadap pemuda Melung agar menciptakan peternakan kambing berbasis zero waste. Setelah dilakukan pelatihan kegiatan selanjutnya yaitu pemeliharaan ternak, pemeliharaan tanaman, dan pemasaran.

Dalam mendukung kegiatan kegitan tersebut Tim PPK Ormawa UPM memberikan bantuan 3 ekor kambing, 10 benih sachet yang terdiri dari bayam, caesim, cabai, dan rumput packcong, yang dialokasikan kepada Pemuda Melung disetiap RW untuk dipelihara dan dimanfaatkan hasilnya. “Bantuan-bantuan yang diberikan kepada Pemuda Melung setiap RW diharapkan memotivasi pemuda setempat untuk merubah minset dengan mengolah limbah menjadi potensi usaha”, ungkap Jefri selaku Kepala Bidang Program Kerja. Kepala Desa Melung sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena untuk membantu pengembangan dan wawasan Pemuda Melung. Kiki selaku Ketua Grumbul Melung sangat antusias menyambut program kerja dari Tim PPK Omawa UPM karena menjadi salah satu faktor pengaktifan Kembali fungsi dari grumbul-grumbul yang ada di Melung dan memberikan hentakan kepada pemuda untuk mengolah kotoran ternak, memelihara pengolahan organik, dan pemasaran agar merubah pandangan dalam menjalin kemitraan.

Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah memanfaatkan sumberdaya alam berupa produksi kotoran ternak dan sumberdaya manusia untuk mendirikan dan mengembangkan kampung tani ternak di Desa Melung melalui pendirian rumah kompos, restrukturisasi generasi peternak dengan target penambahan 15 anggota baru kelompok peternak muda yang memiliki usia 15-35 tahun pada kelompok ternak yang sudah terbentuk, pelatihan pembuatan pupuk kompos berkualitas standar mutu Permentan, pembuatan demplot pertanian organik dan pakan berkualitas, serta kerjasama dengan perusahaan penyerap pupuk kompos dan produk pertanian. Rumah Kompos dapat menjadi sarana meningkatkan minat masyarakat dalam menerapkan teknologi peternakan berbasis zero waste, memanfaatkan potensi kotoran ternak kambing menjadi pupuk organik dalam mendukung transisi sistem pertanian organik, meningkatkan kemampuan soft skils, hard skilsdan pengetahuan dasar teknologi peternakan melalui pembentukan organisasi kelompok peternak yang berbasis kelembagaan dan terstruktur, meningkatkan empati dan kepedulian masyarakat dalam dedikasinya terhadap kelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim di masa mendatang.

  • Share

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman